Maulid Nabi SAW
Maulid Nabi SAW
Maulid Nabi SAW
Pengajian Rutin

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ


Kalamullah
"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha perkasa lagi Maha Pengampun." (Fathir: 28)

Sabda Nabi
“Sesungguhnya ulama adalah pewaris para nabi. Sungguh para nabi tidak mewariskan dinar dan dirham. Sungguh mereka hanya mewariskan ilmu maka barangsiapa mengambil warisan tersebut ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. At Tirmidzi, dishahihkan Al Imam Al Albani)

Nasehat Salaf
"Jika engkau bisa, jadilah seorang ulama. Jika engkau tidak mampu, maka jadilah penuntut ilmu. Bila engkau tidak bisa menjadi seorang penuntut ilmu, maka cintailah mereka. Dan jika kau tidak mencintai mereka, janganlah engkau benci mereka." (Umar bin Abdul Aziz)
Rosulullah SAW Bersabda :"Barang siapa yang menyebut (berdzikir) kepada-Ku dalam kelompok yang besar (berjamaah), maka Aku (Allah) akan menyebut (membanggakan) nya dalam kelompok (malaikat) yang lebih besar (banyak) pula "(HR. Bukhari-Muslim)

Sifat Nabi dan Rasul

Empat Sifat Nabi dan Rasul

Para Nabi dan Rasul memiliki empat sifat wajib dan empat sifat mustahil, serta satu sifat jaiz.

1. Shiddiq artinya benar, mustahil ia kizibatau dusta. Artinya nabi dan rasul bersiafat benar, baik dalam tutur kata maupun perbuatannya, yakni sesuai dengan ajaran Allah SWT. “Dan Kami menganugrahkan kepada mereka sebagian rahmat Kami, dan Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi mulia.” (QS. Maryam : 50).

2. Amanah (dapat dipercaya), mustahil khianat (curang). Artinya, para nabi dan rasul itu bersifat jujur dalam menerima ajaran Allah SWT, serta memelihara keutuhannya dan menyampaikannya kepada umat manusia sesuai dengan kehendak-Nya. Mustahil mereka menyelewengkan atau berbuat curang atas ajaran Allah SWT.

3. Tabligh (menyampaikan wahyu kepada umatnya), mustahil kitman (menyembunyikan wahyu). Artinya para nabi dan rasul itu pasti menyampaikan seluruh ajaran Allah SWT sekalipun mengakibatkan jiwanya terancam. “Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Alkitab dan orang-orang yang ummi (buta huruf), sudahkah kamu masuk Islam? Jika mereka telah masuk Islam niscaya mereka mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajibanmu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah SWT). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya.” (QS. Ali Imron : 20).

4. Fathonah (cerdas), mustahil jahlun (bodoh). Artinya para nabi dan rasul itu bijaksana dalam semua sikap, perkataan dan perbuatannya atas dasar kecerdasannya. Dengan demikian mustahil mereka dapat dipengaruhi oleh orang lain.

Satu sifat jaiz para nabi dan rasul, yaitu arodhul basyariyah, artinya mereka juga memiliki sifat-sifat sebagaimana manusia pada umumnya seperti makan, minum, tidur, sakit dan lain sebagainya.

No comments:

Post a Comment